Senin, 19 Maret 2012

Seperti apakah Matematika itu Seperti apakah Matematika itu

Apa Itu Matematika ?
Matematika dari bahasa yunani adalah : Studi besaran , struktur ruang dan perubahan .

Matematika Adalah : Ilmu yang mempelajari tentang perhitungan, pengkajian, dan penggunaan nalar atau kemampuanberfikir seseorang secara logika dan fikiran yang jernih.


Sekilas Tentang Pelajaran Matematika
Matematika merupakan bahasa permasalahan dunia sehingga kata “matematika” tidak hanya berkaitan dengan angka. Untuk itu banyak sekali bidang kajian yang dipelajari diprogram studi matematika. Bagi anada yang ingin melihat kemampuan daya nalar dan kemampuan menganalisa program studi ini merupakan media yang tepat untuk mengembangkan diri. Melalui program studi ini anda juga akan mengetahui manfaat matematika dalam kehidupan sehari – hari. Misalnya : pada masalah – masalah yang berkaitan dengan  telekomunikasi (seperti CDMA), asuransi dan perbankan, keuangan, biologi dan kesehatan (seperti penyebaran penyakit), pengkodean, kendali, setabilitas, optimasi dan lain sebagainya.

“Sekilas Tentang Pengembangan Ilmu Matematika”
Kemajuan peradaban manusia sangat dipengaruhi oleh kemajuan penerapan matematika oleh kelompok manusia itu sendiri. Walaupun peradaban manusia berubah dengan pesat, namun bidang matematika terus relevan dan menunjang pada perubahan ini. Matematika merupakan objek yang paling penting di dalam sistem pendidikan di seluruh negara di dunia ini. Negara yang mengakibatkan pendidikan matematika sebagai prioritas utama akan tertinggal dari segala bidang, disbanding dengan negara-negara  lain yang memberikan tempat bagi matematika sebagai subjek yang sangat penting. Seperti kita ketahui dari negara kita, sejak sekolah dasar sampai universitas syarat pengajaran matematika sangat dibutuhkan terutama dalam bidang lain dan teknik. Tidak tertutup juga untuk  ilmu-ilmu sosial seperti ekonomi yang membutuhkan analisis kuantitatif untuk  membantu membuat keputusan yang lebih akurat berdasarkan data-data pelajar yang mempunyai nilai yang baik dalam matematika biasanya tidak akan mempunyai masalah apabila dia akan melanjutkan studi ke perguruan tinggi, baik itu bidang lain, teknik maupun sosial. Untuk  bidang lain, matematikalah dan statistic adalah ratunya. Secara umumnya, sistem pendidikan tidak akan mantap jika pelajaran-pelajaran mahasiswa-mahasiswa di perguruan tinggi lemah dalam menguasai matematika.


Senin, 24 Oktober 2011

" NYALAKAN LILIN DALAM KEGELAPAN ( MENGAJAR ) "

       Sekedar mengeluh dan mengecam kegelapan tidak akan mengubah apapun.Ini negeri besar dan akan lebih besar.  Nyalakan lilin, lakukan sesuatu.Kami mengajak dan merekrut putra-putri terbaik negeri ini, para calon pemimpin di segala bidang, untuk mengabdikan satu tahun masa mudanya dengan mengajar di sebuah Sekolah Dasar di desa terpencil dan tertinggal di pelosok Nusantara. 

         Anak-anak Indonesia membutuhkan kompetensi kelas dunia serta pemahaman empatik yang mendalam laksana akar rumput meresapi tanah tempatnya hidup.Dengan kompetensi global, Indonesia akan sanggup bersaing di tingkat dunia. Sementara itu, dengan pemahaman akar rumput, Indonesia akan sanggup berpijak dan mengabdi bagi kepentingan nasionalnya, demi memenuhi semua janji kemerdekaan bagi rakyatnya.

        Negri ini mengajar menempatkan sarjana-sarjana terbaik di pelosok negeri. Kehadiran mereka adalah untuk mengajar, mendidik, menginspirasi dan menjadi jembatan bagi masyarakat desa-desa terpencil dengan pusat-pusat kemajuan. Di pelosok negeri, para Pengajar Muda (guru-guru tersebut) akan memiliki kawan baru, rumah baru, dan keluarga baru. Kelak, desa-desa tersebut akan selalu menjadi bagian tak terpisahkan para calon pemimpin tersebut.Pengajar Muda akan meninggalkan ilmu, inspirasi dan kenangan di masyarakat desa di pelosok negeri. Tanda pahala para Pengajar Muda akan membekas di setiap prestasi anak-anak dan di setiap kemajuan di desa-desa tempat mereka pernah tinggal. Indonesia Mengajar yakin bahwa semua itu adalah rajutan erat yang akan menguatkan tenun kebangsaan kita.

    MENGAJAR merupakan suatu perbuatan yang memerlukan tanggung jawab moral yang cukup berat. Berhasilnya  pendidikan pada siswa sangat bergantung pada pertanggungjawaban guru dalam melaksanakan tugasnya. Zamroni (2000:74) mengatakan “guru adalah kreator proses belajar mengajar”. Ia adalah orang yang akan mengembangkan suasana bebas bagi siswa untuk mengkaji  apa yang menarik minatnya, mengekspresikan ide-ide dan kreativitasnya  dalam batas-batas norma-norma yang ditegakkan secara konsisten. Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa orientasi  pengajaran  dalam  konteks  belajar  mengajar  diarahkan untuk  pengembangan  aktivitas  siswa  dalam  belajar.